Tanpa bahasa pemrograman, kita harus menggunakan PC dengan bantuan
sakelar-sakelar. Berkat kode yang ada, kini manusia dan mesin saling
memahami satu sama lain walaupun PC hanya berpikir dengan angka biner,
nol dan satu.
Bahasa pemrograman pertama awalnya muncul dari sebuah kemalasan. Pada
tahun 1950-an, John Backus yang bekerja di IBM merasa mekanisme
komputer terlalu bertele-tele. Programmer harus berkomunikasi dengan
komputer melalui bahasa biner. Sistem paling canggih saat itu masih
mengenal Bytes. Jika ingin bekerja dengan komputer tersebut, diperlukan
rangkaian angka yang panjang sehingga terlalu rumit dan rentan munculnya
eror.
Tahun 1952, Grace Hopper selaku ahli matematika yang dikontrak oleh
US Navy membuat program dengan A-0-System. Program ini merekam rangkaian
angka dalam bentuk perintah lalu mentransfernya menjadi bahasa mesin.
Dengan Assembler, manusia dan mesin dapat "berbicara" secara langsung
dalam bentuk yang sangat abstrak.
Backus masih tetap kerepotan. Ide barunya, ia menulis program yang
menerjemahkan perintah-perintah ke dalam bahasa mesin. Prinsip ini
disebut FORmula TRANslation (FORTRAN). Bahasa pemrograman ini mampu
mengurangi 20 kali lipat jumlah perintah yang diperlukan untuk menulis
sebuah program.
Melalui pemrogaman yang lebih sederhana, komputer memasuki masa
gemilang di sejumlah kampus dan perusahaan. Namun, kebutuhan berubah dan
bahasa pemrogaman dituntut agar lebih mudah dipelajari. Banyak
perusahaan yang muncul untuk mengembangkan bahasa pemrograman dan
software. Contohnya, Bill Gates sebagai pendiri Microsoft yang kemudian
mengembangkan varian BASIC. Tidak lama, muncul beragam bahasa
pemrograman lainnya.
Hal inilah yang menimbulkan masalah baru. Bahasa pemrograman baru
tersebut tidak kompatibel dan program yang dihasilkan seringkali
bermasalah. Selanjutnya, Pentagon mengusung Ada sebagai bahasa
pemrograman pertama yang distandarisasi pada tahun 1983 dan kondisinya
semakin baik. Tidak lama, jumlah bahasa pemrograman yang digunakan oleh
Kementerian Pertahanan AS berkurang dari 450 menjadi 36 bahasa.
Bahasa baru untuk era Internet
Evolusi selanjutnya muncul bersama dengan Internet. Di sini, server
dan browser menuntut adanya stabilitas, keamanan, dan accesability. Di
era ini, muncul bahasa script yang dirancang untuk tugas sederhana serta
mudah diintegrasikan ke dalam sistem. Hal lainnya dalam dunia
pemrograman adalah esoteric language programming. Bahasa ini tidak
memiliki tujuan praktis tertentu, namun mengimplementasikan konsep
bahasa baru, misalnya program tanpa tampilan source code (Whitespace).
Seperti bahasa manusia, evolusi bahasa pemrograman sudah lama
menggantung. Namun, beberapa bahasa masih eksis sampai saat ini.
Aplikasi smartphone sebagian diprogram dengan bahasa C. Namun,
pengembangan Backus masih berperan penting. Banyak cabang penelitian
yang masih berbasis pada bahasa FORTRAN.
0 komentar:
Post a Comment