Bingung dengan tumpukan informasi dalam belantara supercepat di internet?
Kebingungan pada saat mencari sesuatu informasi atau barang di media mesin pencari adakalanya karena tidak mendapatkan apa yang sedang dicari. Mungkin hal itu yang pernah di alami.
Jika itu terjadi, berarti ada tiga kemungkinan. Pertama, soal relevansi. Situs pencari hingga sekarang pun terus berjuang memberikan halaman hasil pencarian yang relevan. Kemungkinan kedua, kurang bisa mencarinya karena situs pencari biasa menampilkan hasil pencarian bukan hanya kata atau frase yang diketikkan, melainkan gabungan keduanya dan ditambah parameter “string”. Kemungkinan ketiga karena memang situs pencari tidak memiliki informasi yang dicari di dalam indeksnya. Mengapa? Sebab, informasi tersebut terkunci dalam bak database, sehingga tidak terjangkau oleh situs pencari. Nah, sumber informasi “tersembunyi” ini yang tidak dapat diakses oleh situs pencari biasa. Itu disebut juga dengan istilah “deep web” atau “invisible web.
Tidak jelas penemu istilah ini. Intelliseek telah menggunakan istilah ini untuk nama domain bisnisnya, InvisibleWeb.com. Associate Press juga lebih suka menggunakan istilah deep web. Istilah ini hanya menunjukkan bahwa halaman web dibagi dua: halaman permukaan dan halaman web dalam. Halaman web permukaan adalah halaman web yang gampang dilahap oleh spider atau crawler dari situs pencari atau direktori, atau situs web yang dilindungi oleh password, atau termasuk juga halaman web yang berbasis script sehingga tidak mudah dibaca. Kemudianprivate networks, forms ditulis dalam bahasa ColdFusion atau CGI dan web yang sengaja disembunyikan, demikian kata wikipedia.org dalam konteks deep web. Alamat dari deep web sebenarnya dapat dicatat olehcrawler, hanya isi informasi tersebut tidak dapat dicatat.
Tahukah mana lebih banyak: halaman web yang dapat diindeks atau yang tak dapat diindeks? Mungkin jawabannya, lebih banyak mana air di permukaan atau di bawahnya? BrightPlanet.com, salah satu perusahaansearch, memperkirakan bagian dari jagat raya belantara informasi supercepat yang tidak dapat diakses kira-kira 550 kali lebih besar dibandingkan halaman web yang diindeks Google. jika Google dijadikan benchmark. Bayangkan. misalnya, Google mengklaim telah mengindeks 12 miliar halaman web, maka halaman web yang dapat diindeks hanya 1/550. Pusing kan membayangkannya! Belum lagi ditambah fakta halaman webpermukaan berubah menjadi halaman web yang dalam. karena webmaster menggunakan berbaga: perangkat pengiriman dokumen secara canggih (delivery tools).
Mengapa Deep Web Penting?
Mungkin kita berpikir sudah cukup memanfaatkan informasi halaman web permukaan dengan apa yang sudah ada di indeks atau diberikan Google atau Yahoo!. Memang nyatanya tidak selalu mudah mencari apa yang kita cari lewat situs pencari, apalagi kalau yang mau kita cari cukup complicated atau rumit. Anggap saja web bak perpustakaan jagat raya yang luas. Tidak cukup hanya masuk lewat pintu depan dan segera menemukan informasi pada buku-buku sejarah atau kliping artikel, atau indeks urutan buku di meja depan. Di sebuah toko buku terkenal pun sewaktu masuk dan mencari lewat komputer yang ada di meja depan ternyata tidak dapat menemukan buku yang ada di raknya. Padahal, kita bisa mendapatkannya. Mengapa itu bisa terjadi? Demikianlah halnya situs pencari, tak selalu siap memberikan informasi yang dikehendaki, tetapi deep webmampu.
Alasan lain adalah fakta situs pencari hanya dapat mencari sebagian kecil informasi supercepat yang ada (websearch.about.com). Fakta ini sangat mengejutkan dan sekaligus menyingkapi bahwa sumber informasi maya sangat mengejutkan jumlahnya. Pentingnya menggunakan deep web, misalnya, kalau ingin membangun merek dagang, sehingga tidak konflik dengan merek dagang internasional yang sudah dipatenkan. Maka, bisa menggunakan trademark search ke situs pencari deep web.
Bagaimana Menggunakan Deep Web?
Tentang cara memanfaatkan invisible web ini, diantaranya beberapa gateway yang dapat dipakai sebagai landasan untuk memanfaatkan deep web:
Kebanyakan dari informasi yang terbenam di deep web adalah milik lembaga akademis atau riset, dan memiliki kualitas pencarian yang lebih bagus. Ada juga “academic gateways” yang dapat membantu. Misalnya, SJSU Academic Gateway . (http://www.sjlibrary.org/gateways/academic/).
Ada juga database pemerintahan, seperti Ask Eric (http://askeric.org/), berisi lebih dari 3.000 resource edukasi (disusun dalam kategori), atau lihat juga http://www.sec.gov/.
Itu hanya ujungnya, kalau masuk ke link tadi, baru akan disadari bahwa jagat raya informasi supercepat ini besar sekali, dan seraya waktu berlalu deep web akan menjadi makin besar dan permukaan web juga berubah menjadi deep web. Itulah sebabnya perlu menyelam lagi ke dalam lautan informasi maya untuk melihat makhluk informasi menarik lain di dasarnya. “WE.21′.
source : http://kipsaint.com/isi/deep-web.html
ICC
Kebingungan pada saat mencari sesuatu informasi atau barang di media mesin pencari adakalanya karena tidak mendapatkan apa yang sedang dicari. Mungkin hal itu yang pernah di alami.
Jika itu terjadi, berarti ada tiga kemungkinan. Pertama, soal relevansi. Situs pencari hingga sekarang pun terus berjuang memberikan halaman hasil pencarian yang relevan. Kemungkinan kedua, kurang bisa mencarinya karena situs pencari biasa menampilkan hasil pencarian bukan hanya kata atau frase yang diketikkan, melainkan gabungan keduanya dan ditambah parameter “string”. Kemungkinan ketiga karena memang situs pencari tidak memiliki informasi yang dicari di dalam indeksnya. Mengapa? Sebab, informasi tersebut terkunci dalam bak database, sehingga tidak terjangkau oleh situs pencari. Nah, sumber informasi “tersembunyi” ini yang tidak dapat diakses oleh situs pencari biasa. Itu disebut juga dengan istilah “deep web” atau “invisible web.
Tidak jelas penemu istilah ini. Intelliseek telah menggunakan istilah ini untuk nama domain bisnisnya, InvisibleWeb.com. Associate Press juga lebih suka menggunakan istilah deep web. Istilah ini hanya menunjukkan bahwa halaman web dibagi dua: halaman permukaan dan halaman web dalam. Halaman web permukaan adalah halaman web yang gampang dilahap oleh spider atau crawler dari situs pencari atau direktori, atau situs web yang dilindungi oleh password, atau termasuk juga halaman web yang berbasis script sehingga tidak mudah dibaca. Kemudianprivate networks, forms ditulis dalam bahasa ColdFusion atau CGI dan web yang sengaja disembunyikan, demikian kata wikipedia.org dalam konteks deep web. Alamat dari deep web sebenarnya dapat dicatat olehcrawler, hanya isi informasi tersebut tidak dapat dicatat.
Tahukah mana lebih banyak: halaman web yang dapat diindeks atau yang tak dapat diindeks? Mungkin jawabannya, lebih banyak mana air di permukaan atau di bawahnya? BrightPlanet.com, salah satu perusahaansearch, memperkirakan bagian dari jagat raya belantara informasi supercepat yang tidak dapat diakses kira-kira 550 kali lebih besar dibandingkan halaman web yang diindeks Google. jika Google dijadikan benchmark. Bayangkan. misalnya, Google mengklaim telah mengindeks 12 miliar halaman web, maka halaman web yang dapat diindeks hanya 1/550. Pusing kan membayangkannya! Belum lagi ditambah fakta halaman webpermukaan berubah menjadi halaman web yang dalam. karena webmaster menggunakan berbaga: perangkat pengiriman dokumen secara canggih (delivery tools).
Mengapa Deep Web Penting?
Mungkin kita berpikir sudah cukup memanfaatkan informasi halaman web permukaan dengan apa yang sudah ada di indeks atau diberikan Google atau Yahoo!. Memang nyatanya tidak selalu mudah mencari apa yang kita cari lewat situs pencari, apalagi kalau yang mau kita cari cukup complicated atau rumit. Anggap saja web bak perpustakaan jagat raya yang luas. Tidak cukup hanya masuk lewat pintu depan dan segera menemukan informasi pada buku-buku sejarah atau kliping artikel, atau indeks urutan buku di meja depan. Di sebuah toko buku terkenal pun sewaktu masuk dan mencari lewat komputer yang ada di meja depan ternyata tidak dapat menemukan buku yang ada di raknya. Padahal, kita bisa mendapatkannya. Mengapa itu bisa terjadi? Demikianlah halnya situs pencari, tak selalu siap memberikan informasi yang dikehendaki, tetapi deep webmampu.
Alasan lain adalah fakta situs pencari hanya dapat mencari sebagian kecil informasi supercepat yang ada (websearch.about.com). Fakta ini sangat mengejutkan dan sekaligus menyingkapi bahwa sumber informasi maya sangat mengejutkan jumlahnya. Pentingnya menggunakan deep web, misalnya, kalau ingin membangun merek dagang, sehingga tidak konflik dengan merek dagang internasional yang sudah dipatenkan. Maka, bisa menggunakan trademark search ke situs pencari deep web.
Bagaimana Menggunakan Deep Web?
Tentang cara memanfaatkan invisible web ini, diantaranya beberapa gateway yang dapat dipakai sebagai landasan untuk memanfaatkan deep web:
- Direct Search (http://www.freepint.com/gary/ direct.htm) yang disusun Gary Price, seorang konsultan riset informasi dan pustakawan. Halamannya ditata dengan baik ke dalam kategori pencarian dan sering di-update.
- Invisible Web Directory (http://www.invisible-web.net/), juga disusun oleh Gary Price dan dibantu Chris Sherman, dan diatur berdasarkan subjek.
- Resource Discovery Network (http:// www.rdn.ac.uk/) sangat bagus ditata dan mudah dicari.
- InfoMine (http://infomine.ucr.edu/) milik University of California di Irvine memiliki lebih dari 100.000 link dan akses ke ribuan database.
- Virtual Library (http://vlib.org/) yang mudah digunakan dan ada link yang dapat dibuat anotasi mempercepat proses pencarian dan menghemat waktu.
Kebanyakan dari informasi yang terbenam di deep web adalah milik lembaga akademis atau riset, dan memiliki kualitas pencarian yang lebih bagus. Ada juga “academic gateways” yang dapat membantu. Misalnya, SJSU Academic Gateway . (http://www.sjlibrary.org/gateways/academic/).
Ada juga database pemerintahan, seperti Ask Eric (http://askeric.org/), berisi lebih dari 3.000 resource edukasi (disusun dalam kategori), atau lihat juga http://www.sec.gov/.
Itu hanya ujungnya, kalau masuk ke link tadi, baru akan disadari bahwa jagat raya informasi supercepat ini besar sekali, dan seraya waktu berlalu deep web akan menjadi makin besar dan permukaan web juga berubah menjadi deep web. Itulah sebabnya perlu menyelam lagi ke dalam lautan informasi maya untuk melihat makhluk informasi menarik lain di dasarnya. “WE.21′.
source : http://kipsaint.com/isi/deep-web.html
ICC
0 komentar:
Post a Comment